Langsung ke konten utama

Proses Hadirnya Islam dalam Masyarakat Nusantara (03)







Peran Ulama dalam Gerakan Pendidikan Islam


               Hadirnya para pedagang muslim di Nusantara ikut banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan dakwah yang ada, perkampungan muslim menjadi banyak terbentuk di berbagai daerah. Selain pedagang, pihak yang turut memberikan dorongan besar terhadap kuatnya gelombang dakwah Islam adalah kalangan Ulama. Karena adanya para Ulama, pendidikan keislaman bisa diselenggarakan sehingga masyarakat mampu memahami secara benar  terkait agama Islam yang penuh rahmat.Tome Pires dalam catatannya menjelaskan bahwa para mullah ikut menyertai para pedagang yang datang ke beberapa pelabuhan di Malaka, Jawa, dan lainnya. Tome Pires juga menyebutkan tentang penguasa-penguasa Jawa di pesisir pantai telah menjadi Muslim. Dia juga mengatakan bahwa disana telah banyak para pedagang   yang berasal dari Persia, Arab, Gujarat, Bengali, Melayu dan kebangsaan lainnya. Mereka berhasil membuat masjid dan para mullah banyak datang dari luar. Para pendakwah Islam di dunia Melayu memiliki sejumlah gelar seperti mullah,syekh,makhdum, dan gelar setempat seperti kiai,sunan,khatib atau dato, wali .


           Banyak tokoh ulama yang ikut berperan penting dalam dakwah Islam di Nusantara, diantaranya ada Syekh Maulana Malik Ibrahim yang telah mengajarkan Islam di Gresik dan sekitarnya, Syekh Mansyur yang  telah mengislamkan raja dan masyarakat Tidore, ada juga sejumlah sufi yang mengajarkan Islam lewat sufisme. Dalam hal ini A.H Johns berpendapat bahwa sufisme merupakan kategori dan perlambang dalam kesusastraan Indonesia antara abad ke 13 dan abad ke 18. Sufi ikut terlibat dalam penyebaran Islam di Nusantara, Sufi juga menjadi bagian penting dalam organisasi sosial di kota-kota pelabuhan di Indonesia. Sifat khusus sufisme adalah memfasilitasi penyerapan komunitas non muslim ke dalam ikatan Islam. A..H Jones melalui hipotesisnya menekankan kepentingan dan keunikan pengajar sufi dalam penyebaran Islam ke Nusantara. Dalam hikayat-hikayat Jawa dan Melayu banyak menjelaskan tentang aktivitas dakwah para sufi, seperti Sejarah Banten, Babad Tanah Jawi, Hikayat Raja-Raja Pasai. Para ulama sufi yang bisa kita kenal diantaranya, Syekh Hamzah Fansuri dan Syekh Shams al-Din al-Sumatrani di Aceh, Syekh Sitti Jenar di Jawa.


            Syekh Muhammad Naguib al-Attas kagum dan memuji Syekh Nur al-Din al-Raniri sebagai seorang sufi,teolog,sejarawan,seniman dan missioner par excellence. Pengaruhnya di dunia melayu sangat besar. Dalam gerakan dakwah Syekh al-Raniri memainkan peranan besar dalam menyatukan agama masyarakat Melayu dan mengenalkan kualitas kehidupan spiritual dan intelektual mereka yang kekal.


......


Wildan Taufiqur Rahman
(Pengamat Sejarah Islam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kandangan : Nama dan Asal-Usulnya

              Kandangan merupakan sebuah kelurahan atau desa yang berada di Kecamatan Benowo, Surabaya. Kandangan   secara   wilayah   berbatasan dengan Klakahrejo (barat), Banjarsugihan (timur),   Tambak Langon (utara),   Bringin (selatan). Kandangan secara administrasi daerah mempunyai 7 Ketua RW, 41 Ketua RT, lalu lahan yang ada di Kandangan selain digunakan untuk kawasan pemukiman warga juga dipakai untuk sekolahan, pasar, perkantoran, dan sebagiannya lagi berwujud tambak serta persawahan. Kandangan sebagai bagian dari wilayah Kota Surabaya mempunyai jejak-jejak sejarah yang patut untuk kita ketahui, dan   kita berharap masyarakat Kandangan tetap mampu menjaga identitasnya dengan terus merawat cerita-cerita leluhur yang disampaikan dari generasi ke generasi, serta melestarikan peninggalan-peninggalan arkeologi/ sejarah yang selama ini ada di tengah masyarakat. Nama Kandangan Berdasarkan riwayat sejarah yang di...

Ketika Para Nabi, Menyendiri

                 Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam semakin giat untuk melakukan ikhtila’ (menyendiri) di Gua Hira, saat usianya semakin mendekati empat puluh tahun. Allah ’Azza wa Jalla sengaja menumbuhkan pada diri Nabi rasa bahagia dalam menjalani aktivitas menyendiri yang sering kali dijalankan   hingga beberapa malam. Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam dalam dimensi ikhtila’ nya berusaha untuk menajamkan alam spiritual dan intelektual demi memahami tentang realitas sosial dan kebudayaan yang berkembang di masyarakatnya, serta menapaki hakikat terdalam dari lintasan-lintasan rohani yang semakin memuncak dalam batinnya.             Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam akhirnya mencapai puncak spiritualitas saat suatu hari Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu dan berkata, “Bacalah..”, Nabi menjawab, “ Aku tidak dapat membaca..”, Mala...

Wali Allah yang Ahli Sedekah

                               Suatu malam abah bercerita pada para santrinya, dengan nada yang tenang dan dalam. Abah bercerita tentang seorang Wali Allah yang hidup di daerah Jawa Tengah.   Sang Wali tersebut dalam kesehariannya tampak seperti orang umum kebanyakan dan tidak kaya. Saya pribadi mendengarkan cerita tersebut semakin tertarik dan saat itu posisi duduk saya kebetulan berada di samping abah langsung, sehingga cerita yang mengandung narasi kewalian tersebut begitu melekat dalam benak saya.             Dan setelah saya mendengar lebih jauh terkait kehidupan Sang Wali, ternyata Sang Wali mempunyai amalan rutin yang selama ini dirahasiakan dari masyarakat luas yaitu bersedekah di tiap malam, dengan cara mendatangi   rumah-rumah yang ada di sekitarnya, lalu menyelipkan uang ke bagian bawah pintu rumah. Amalan ini...