Langsung ke konten utama

Dzikir itu Senjata Penakluk Dunia








Wildan Taufiqur Rahman.
(Pengamat Sejarah Islam)
...

" Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir  (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram "
(QS Ar-Radu: 28)

...

Berdzikir adalah wujud manifestasi dari suburnya iman dan sehatnya akal pikiran dalam memahami Allah Sang Pencipta Semesta. Berdzikir bukan hanya kegiatan formal keagamaan karena berdzikir sudah seharusnya menyatu dalam kegiatan kultural sehari-hari.

Di rumah. Di tempat kerja. Di toko swalayan. Di pinggir pantai. Di jalan tol,  berdzikir harus terus-menerus kita senandungkan. Berdzikir adalah ungkapan cinta pada  Allah sekaligus ungkapan kelemahan dari diri yang penuh kekurangan. 

...

Kita pasti ingat tentang Penaklukan Konstantinopel yang begitu gemilang, dibalik alat-alat militer dan strategi perang yang canggih.  Ada kekuatan besar yang bersumber dalam unsur rohani yang meliputi seluruh pasukan Muhammad Al Fatih,  kekuatan dahsyat itu adalah dzikir. 

Langkah- langkah kaki,  bunyi- bunyi pertempuran dinaungi oleh kumandang dzikir.
Dengan dzikir,  sosok yang lemah menjadi perkasa, sosok yang ragu menjadi singa yang tak pandang bulu.  Dzikir adalah kekuatan umat Islam.

...

Penaklukan Andalusia juga sangat fenomenal,  Thariq bin Ziyad beserta pasukannya yang hanya sekitar 12.000 ribu pasukan harus bertarung dengan Kekuatan Eropa yang berjumlah 100.000 ribu pasukan. Lalu siapakah yang menang?..

Alhamdulillah,  pasukan muslimlah yang menang. Kuncinya adalah dzikir. Karena dengan dzikir , kita makin dekat pada Allah maka akan banyak jalan pertolongan yang akan ikut dihadirkan dalam setiap tapak perjuangan.

...

Berdzikir punya banyak bentuk,  sholat termasuk dzikir,  Ngaji Al Quran termasuk dzikir,  sedekah termasuk dzikir,  berdoa termasuk dzikir,  maka ingatlah Allah dalam setiap ruang hidup kita, dengan cara yang memang diwajibkan dan di sunnahkan.

 Dzikir , kalau kita mengistiqomahkannya insya Allah akan membawa kebaikan bagi akhlak kita dan pola hidup kita sehari-hari. Dzikir adalah pententram sekaligus cahaya bagi gelapnya dunia.

Dzikir,  bukan hanya tentang mengingat  bilangan kata tapi renungan untuk menggali makna ruhaniah terdalam,  demi menggapai cinta Nya..


Berdzikirlah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kandangan : Nama dan Asal-Usulnya

              Kandangan merupakan sebuah kelurahan atau desa yang berada di Kecamatan Benowo, Surabaya. Kandangan   secara   wilayah   berbatasan dengan Klakahrejo (barat), Banjarsugihan (timur),   Tambak Langon (utara),   Bringin (selatan). Kandangan secara administrasi daerah mempunyai 7 Ketua RW, 41 Ketua RT, lalu lahan yang ada di Kandangan selain digunakan untuk kawasan pemukiman warga juga dipakai untuk sekolahan, pasar, perkantoran, dan sebagiannya lagi berwujud tambak serta persawahan. Kandangan sebagai bagian dari wilayah Kota Surabaya mempunyai jejak-jejak sejarah yang patut untuk kita ketahui, dan   kita berharap masyarakat Kandangan tetap mampu menjaga identitasnya dengan terus merawat cerita-cerita leluhur yang disampaikan dari generasi ke generasi, serta melestarikan peninggalan-peninggalan arkeologi/ sejarah yang selama ini ada di tengah masyarakat. Nama Kandangan Berdasarkan riwayat sejarah yang di...

Ketika Seorang Anak Bertanya Pada Sang Ayah : “Kenapa ayah baca buku ?”

              Malam belum sepenuhnya utuh, magrib baru saja berlalu, Faqih berdiri mengamati sang ayah yang baru saja selesai membaca Ratib Al Haddad , yang kemudian berjalan ke perpustakaan keluarga lalu mengambil salah satu buku untuk dibaca, kebetulan buku yang diambil berjudul History of Genghis Khan karya John Man, lantas Faqih berjalan mendekat pada sang ayah lalu berkata setengah berbisik , “Kenapa ayah baca buku ?”, mendengar pertanyaan tersebut sang ayah tersenyum sambil melihat anak laki-lakinya, dan baginya ini bukan pertanyaan sederhana, ini bukan pertanyaan biasa, menurutnya ini pertanyaan peradaban yang akan membawa pada perenungan yang panjang.             Sang ayah agak bingung harus menjawab bagaimana, lalu sambil memandang anaknya sang ayah menjawab, “ Ayah baca buku karena ayah suka buku ..”, sebuah jawaban   untuk seorang anak umur empat tahun...

Proses Hadirnya Islam dalam Masyarakat Nusantara (05)

Interaksi Islam dengan Kerajaan Majapahit                        Kerajaan Majapahit yang beribukota di Trowulan telah mempunyai kota-kota pelabuhan seperti Tuban, Gresik, Sedayu, Jaratan, Canggu di wilayah pantai utara Jawa Timur. Gambaran dari kota-kota tersebut   dapat diamati dalam literatur-literatur berbahasa Jawa, seperti Nagarakertagama dan Pararaton. Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan maritim-agraris mengembangkan perdagangan internasionalnya dengan disokong oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo. Kedua sungai tersebut berfungsi sebagai jalur perairan utama untuk mengirim semua jenis komoditas dari daerah pedalaman ke kota-kota pelabuhan, diantara komoditas ekspor yaitu beras yang diekspor ke Maluku dan Tiongkok, Lada dari Pacitan juga dikirim ke Tiongkok., serta komoditas lainnya yang   dibawa melalui Tuban seperti garam,rempah-rempah,mutiara,kulit penyu,emas,per...