Pancasila adalah dasar negara dan panduan beramal dalam bernegara, Pancasila dari sila pertama hingga sila kelima merupakan manifestasi Islam, dalam Pancasila mengandung Maqoshidus Syari’ah yang bertujuan untuk menjaga agama ( din ), jiwa ( nafs ), akal ( aql ), keturunan ( nasl ), dan harta ( mal ), sehingga dalam hal ini penulis menyebutnya sebagai Fiqih Pancasila. Pada konteks masa ini, ketika kita menyaksikan pemimpin negara, menteri-menterinya, pejabat-pejabatnya, bertingkah laku arogan dan menyatakan, “ Perluas sawit, perbanyak tambang, pohon-pohon yang terbawa banjir adalah pohon lapuk, bencana ini ngak besar..”, maka sejatinya mereka telah mengkhianati Pancasila!, dan lebih spesifiknya mereka telah melanggar undang-undang kemanusiaan dan keadilan yang termaktub dalam Fiqih Pancasila. Pancasila sebagai paradigma hukum sudah semestinya...